Saya sedang dalam perjalanan pulang setelah menyelesaikan satu semester lagi di Jakarta. Menyempatkan diri untuk singgah di kota Madiun dan berpindah ke kereta eksekutif, membuat saya punya keleluasaan untuk membuka komputer dan mengetik ini. Gerbong sepi, lansekap sawah sepanjang jalan pun tak terlihat bertepi.
Dada saya sesak, karena perasaan campur aduk antara ingin segera pulang dan tak rela meninggalkan pengalaman di belakang. Perasaan aneh ini adalah seperti ini ketika SMP, setelah jambore berhari-hari, menemukan teman baru berkali-kali, semakin akrab dari hari ke hari, lalu acara selesai, tiba-tiba saja pergi dan tak bertemu kembali. (more…)