Semua orang mengenal Steve Jobs. Tapi berapa banyak yang tahu mengenai sosok Elon Musk –di Indonesia? Padahal di negaranya ia adalah sosok kemajuan, dan oleh banyak pihak dinilai lebih layak dipuja daripada seorang pendiri Apple. Lebih dari ‘sekedar’ orang terkaya ke-83 di dunia, ia adalah pengusaha, penemu, insinyur, dan investor dengan banyak inovasi. Salah satu tokoh favorit saya dalam bidang teknologi.
Sebelum blog ini ditulis, saya sendiri melakukan survei kecil-kecilan dan mendapati 8 dari 10 teman saya tak mengenal nama Elon Musk. Maka sata tulis catatan sederhana ini agar orang-orang dapat mengetahui 8 dari 10 karya dan fakta Elon Musk yang patut kita ketahui. Penuturan ini saya seimbangkan dengan kisah-kisah kegagalan di baliknya, agar kita dapat terus menyadari dan mengambil hikmah, bahwa di balik semua kesuksesan selalu ada proses perjuangan.
12 Tahun: Menjual Software Pertama (1983)
Semasa kecil, Musk adalah seorang korban bullying yang cukup parah. Bahkan pernah satu kali ia hingga dirawat di rumah sakit akibat dikeroyok oleh sekelompok anak-anak hingga jatuh pingsan.
Namun demikian, pada usia 10 tahun ia mulai menunjukkan ketertarikan pada dunia komputer, yakni pada Commodore VIC-20. Dua tahun kemudian, pada usia 12 tahun Musk membuat dan menjual kode program berbasis BASIC untuk video game kepada sebuah majalah bernama PC and Office Technology seharga USD 500.
27 Tahun: Menjadi Miliarder (1999)
Semasa berkuliah, Musk harus memperpanjang masa studinya selama 1 tahun untuk memperoleh gelar ganda di bidang Fisika dan Ekonomi. Ia juga mengundurkan diri dari melanjutkan program Ph.D di Stanford University untuk mengejar minatnya di bidang internet, energi terbarukan, dan luar angkasa.
Hal itu diwujudkannya bersama Kimbal, saudaranya, dengan mendirikan Zip2, sebuah perusahaan software di bidang media dan penerbitan dengan modal USD 28 ribu milik ayahnya. Ia sempat ditolak oleh direksi ketika mengajukan diri sebagai CEO pada perusahaan tersebut. Dan empat tahun kemudian, perusahaan ini dibeli oleh Compaq dengan nilai total USD 341 juta, dan Musk memperoleh 7% dari penjualan tersebut atau USD 22 juta.
X.com dan PayPal: Revolusi Transaksi Online (1999-2002)
Sukses dengan perusahaan pertama, Musk memanfaatkan kekayaannya untuk mendirikan X.com, sebuah perusahaan dengan layanan finansial online dan pembayaran via e-mail. Perusahaan ini bergabung dengan Confinity dan melahirkan PayPal, yang kini telah kita kenal luas.
Musk pernah dipecat dari jabatannya sebagai CEO karena perbedaan pendapat dengan direksi semasa memimpin PayPal. Namun pada 2002, perusahaan tersebut diakusisi oleh eBay senilai USD 1,5 miliar, dan Musk memperoleh USD 165 juta sebagai pemegang saham terbesar. Keberhasilannya secara finansial berlipat 7 kali dalam 3 tahun.
SpaceX: Mewujudkan Rencana Hidup di Mars (2002-sekarang)
Mewujudkan minatnya pada angkasa luar dan kepeduliannya pada masa depan manusia, pada 2001 ia memiliki rencana untuk membuat “Oasis di Mars”, membangun green house eksperimental di tanah Mars. Untuk mewujudkan rencananya, ia melakukan pertemuan dengan sebuah perusahaan di Rusia untuk membeli transporter luar angkasa bekas ICBMs, namun ditolak mentah-mentah karena dinilai tak berpengalaman. Pada pertemuan kedua ia juga gagal karena menilai harga USD 8 juta yang ditawarkan untuk mesin tersebut terlalu mahal. Dalam perjalanan pulang ke Amerika ia memiliki ide gila untuk membuat perusahaan eksplorasi angkasa luar sendiri, dan berdirilah Space Exploration Technologies atau SpaceX pada Juni 2002.
Perjuangannya tak berhenti di sana, karena 3 percobaan pertama mesin roket Falcon buatan SpaceX menuai kegagalan. Membuat perusahaan yang dananya hanya berasal dari Musk tersebut mengalami kerugian puluhan juta dolar. Hingga akhirnya pada uji coba keempat, produk mesin roket Falcon 1 berfungsi, dan pada 2006 SpaceX mendapat penghargaan kontrak dari NASA untuk melanjutkan risetnya. Pada 2008, SpaceX menjadi perusahaan swasta pertama yang menjadi pengangkut suplai untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan nilai kontrak USD 1,6 miliar.
Tesla Motors: Mobil Listrik dan Mobil Terbaik sepanjang Masa (2003-sekarang)
Seiring SpaceX, Musk juga aktif sebagai insinyur di Tesla Motor, sebuah perusahaan mobil listrik. Perusahaan ini sempat surut ketika dihempas krisis ekonomi pada tahun 2008, namun Musk tetap maju dan menjadi CEO. Debut produk Tesla adalah Roadster, sebuah mobil sport bertenaga listrik yang kemampuannya tak kalah dengan mobil-mobil sport terkemuka lainnya.
Pada pengembangan pertama produk-produknya, Musk harus menghadapi banyak komplain, kendala stasiun pengisian energi yang minim, dan kritik dari pesaing produsen mobil-mobil konvensional. Namun mengatasi itu semua, kini Tesla Motor memiliki produk mobil-mobil listrik berkualitas mulai dari sedan, SUV dan sports car. Produknya didapuk banyak pihak sebagai mobil terbaik sepanjang masa, dan karyanya disandingkan dengan Henry Ford, pendiri General Motors.
SolarCity: Hidup dengan Sistem Surya (2006-sekarang)
Elon Musk merancang konsep mula-mula serta memberi dana pertama untuk pendirian SolarCity, sebuah perusahaan penyedia sistem tenaga surya terbesar kedua di Amerika Serikat. Perusahaan tersebut dikelola oleh sepupu Musk, dan kini Musk menjadi pemegang saham mayoritas.
Motivasi utama Musk atas perusahaan ini adalah serupa dengan Tesla Motors, yakni mengatasi global warming. Ia memiliki visi untuk mengurangi secara signifikan penggunaan bahan bakar hidrokarbon pada produksi energi dan transportasi.
Hyperloop: Transportasi Super Cepat dan Super Murah (2013-sekarang)
Hyperloop adalah konsep sistem transportasi super cepat dengan teknologi kapsul bertekanan udara rendah. Ia merencanakan teknologi tersebut dibangun untuk menghubungkan area Greater Los Angeles dengan area teluk San Francisco. Apabila terwujud, ia mengatakan bahwa teknologi itu akan membuat transportasi jauh lebih murah pada skala jarak tempuh tersebut.
OpenAI: Mengantisipasi Kiamat Robot (2015-sekarang)
OpenAI adalah sebuah perusahaan not-for-profit yang melakukan riset kecerdasan buatan. Perusahaan ini murni digagas sebagai counter atas kencangnya kemajuan teknologi artificial intelligence (AI) yang dikuasai oleh perusahaan komersial dan organisasi mata-mata negara, dan dikhawatirkan akan merugikan masyarakat awam.
SIMPULAN. Passion, Vision, and the Stories Go On
Jika “billionaire, playboy, philanthropist” adalah deskripsi seorang Tony Stark sang Iron-Man, seorang Elon Musk indeed adalah seorang billionaire dan philanthropist –tapi bukan seorang playboy, sebab meski mengalami kegagalan rumah tangga dua kali, itu dikarenakan perbedaan pandangan. Sebagaimana Tony Stark, Elon Musk memiliki kerajaan perusahaan teknologi dan mengembangkan mesin-mesin peluncur roket. Yang berbeda hanyalah bagaimana keduanya membela lingkungan: Elon Musk tak perlu membuat armor Iron-Man untuk melawan penjahat, tetapi melalui riset dan pengembangan untuk membuat teknologi yang lebih aman bagi manusia, dan bagi planet Bumi.
Kisah Elon Musk masih terus berlangsung, dan Anda dapat mengetahui cerita selengkapnya di banyak sumber di internet. Catatan ini hanya sebuah rangkuman, namun saya berharap bisa menekankan hikmah berikut atas figur seorang Elon Musk:
- Kaya tapi tak memperdaya.
Pada usia 27 tahun ia sudah memiliki kekayaan yang cukup untuk menghabiskan sisa hidupnya cukup dari berinvestasi. Tapi ia justru tetap aktif sebagai eksekutif dan menanamkan modal pada bisnis-bisnis berisiko tinggi dan minim pengalaman. Ia rela kehilangan puluhan juta dolar, bukan semata demi keuntungan, tetapi untuk mewujudkan kepedulian pada lingkungan.
- Passion, vision, contribution.
Di tengah korporasi-korporasi Amerika Serikat yang bermotif kapitalisme, adanya pengusaha yang meletakkan kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan sebagai landasan bisnisnya, benar-benar laksana sebuah “Oasis di Mars”. Ia besar dan berkembang bukan semata mengejar uang, tetapi mengembangkan teknologi dan produk untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik. Aware of passion, chase the vision, great contribution.
PROFIL ELON MUSK
Nama : Elon Reeve Musk
Lahir : 28 Juni 1971
Pretoria, Transvaal, Afrika Selatan
Warga Negara : Afrika Selatan, Kanada, Amerika Serikat
Almamater : Queen’s University
University of Pennsylvania
Jabatan : CEO dan CTO SpaceX
CEO dan Arsitek Produk Tesla Motors
Direktur SolarCity
Dewan Direksi OpenAI
Sumber
Wikipedia: Elon Musk
Forbes: Elon Musk
Biography.com: Elon Musk
sangat bermanfaat dan membantu, makasih